Motto : Kaphar Hannu Bhanda Mornu Ramro Chha
(Lebih baik mati daripada hidup sebagai pengecut)
Suku Yang Dilahirkan Untuk Berperang
Legenda menyatakan bahwa saat Bappa Rawl berburu bersama Guru Gorkhanath dan teman-temannya di hutan Rajasthan, sang Guru senang dengan kesetiaan Bappa Rawl. Guru memberinya pisau Khukuri, pisau melengkung Gurkha terkenal sampai hari ini.
Dia mengatakan bahwa ia dan orang-orangnya untuk selanjutnya akan disebut Gurkha, para murid dari Guru Gorkhanath dan keberanian mereka akan menjadi terkenal di dunia. Dia kemudian memerintahkan Bappa Rawal dan Gurkha untuk menghentikan kemajuan kaum muslimin, yang telah datang menyerang Afghanistan (yang pada waktu itu seorang Hindu / Buddha bangsa). Ada legenda bahwa Bappa Rawal (Kalbhoj) melangkah lebih jauh menaklukkan Iran dan Irak sebelum pensiun sebagai pertapa.
Pada 1500-an awal beberapa keturunan Bappa Rawal melangkah lebih jauh ke timur, dan menaklukkan sebuah negara kecil yaitu Nepal. Mereka namakan Gorkha untuk menghormati dari pelindung mereka. Pada tahun 1769, melalui kepemimpinan Sri Panch (5) Dhiraj Prithvi Narayan Maharaj Shahdev (1769-1775), yang disebut dinasti Gorkha telah mengambil alih wilayah Nepal modern. Mereka membuat Hindu sebagai agama negara, meskipun dengan prajurit Rajput yang berbeda dari pengaruh Gorkhanath.
Semasa zaman kolonial sewaktu terjadi Perang di Nepal, Inggris begitu terkesan atas kegigihan dari pasukan Gurkha kemudian merekrut mereka bekerja untuk East India Company di India dan British Army.
Gurkha terkenal dengan kemampuan berperangnya yang alamiah, agresif di medan pertempuran, tidak takut mati, loyalitas yang tinggi, tahan dalam berbagai medan, fisik yang kuat dan pekerja keras. Sehingga Gurkha begitu disegani oleh kawan, ditakuti oleh lawan.
Semula mereka menjadi tentara bayaran (mercenaries) akhirnya masuk dalam jajaran British Army yang digaji layaknya tentara Inggris sendiri atau legiun asing pada umumnya. Mereka mempunyai unit sendiri dengan nama Brigade of Gurkha sebagai salah satu bagian dari jajaran top Angkatan Bersenjata Inggris. Dibentuk sejak tahun 1815, Pasukan Gurkha telah terlibat dalam berbagai medan pertempuran bersama Inggris.
Ketika berkecamuk PD I sebanyak 100.000 prajurit Gurkha masuk dalam Brigade Gurkha. Mereka ikut bertempur di medan perang Perancis, Mesopotamia, Persia, Mesir, Gallipoli, Palestina dan Salonika. Mereka mendapatkan 2 penghargaan bergengsi Victoria Crosses.
Pada PD II sebanyak 112.000 tentara Gurkha bersama Pasukan aliansi Commonwealth bahu membahu dalam perang di Suriah, Afrika Utara, Italia dan Yunani sampai Malaysia dan Singapura mereka mendapat 10 Victoria Crosses.
Seiring dengan pengalaman tempurnya yang mengunung, Gurkha menjelma menjadi kekuatan yang mengerikan, bahkan melebihi pasukan elit sekalipun. Paling tidak oleh tentara Argentina.
Semasa berkecamuk perang Malvinas (Falkland War, 1982), dalam suatu front pertempuran, Inggris mempropagandakan kepada pihak militer Argentina akan menyertakan 1 batalyon Gurkha-nya. Mendengar itu tentara Argentina lari tunggang langgang meninggalkan pos-pos mereka.
Sewaktu PD II di front pertempuran Tunisia (Afrika Utara), pasukan Gurkha sudah kehabisan amunisi mereka membuang senapan2, berlarian naik ke atas tank2 Jerman di tengah2 hujan peluru dan menggorok tentara Jerman dengan senjata tradisional mereka, khukri.
Khukri adalah sejenis pisau yang berbentuk unik sedikit melengkung mengarah ke depan. Didisain khusus sedemikian rupa, sehingga dapat menebas leher dengan sekali babatan bersih.
Ada sedikit cerita mengenai khukri, sekali khukri dihunus dari sarangnya pantang tidak meminum darah. Itulah sebabnya tentara Gurkha ketika sehabis mengasah/membersihkan khukri selalu mengiris jari tangannya.
Saat ini bukan hanya Inggris yang merekrut Gurkha dalam jajaran pasukannya, Singapura, India, Malaysia, Brunei, Hongkong (sebelum penyerahan ke RRC) tercatat memakai Gurkha dalam kesatuan AB mereka.
Bahkan di Brunei, Gurkha dipakai sebagai Special Force Penjaga Sultan Brunei.
(Lebih baik mati daripada hidup sebagai pengecut)
Suku Yang Dilahirkan Untuk Berperang
Gurkha, juga dieja gorkha, adalah orang-orang dari Nepal yang mengambil namanya dari orang suci Hindu bad ke-18, Guru Gorakhnath. Pengikutnya, Bappa Rawl, lahir dengan nama Prince Kalbhoj, merupakan orang Gurkha pertama.
Legenda menyatakan bahwa saat Bappa Rawl berburu bersama Guru Gorkhanath dan teman-temannya di hutan Rajasthan, sang Guru senang dengan kesetiaan Bappa Rawl. Guru memberinya pisau Khukuri, pisau melengkung Gurkha terkenal sampai hari ini.
Dia mengatakan bahwa ia dan orang-orangnya untuk selanjutnya akan disebut Gurkha, para murid dari Guru Gorkhanath dan keberanian mereka akan menjadi terkenal di dunia. Dia kemudian memerintahkan Bappa Rawal dan Gurkha untuk menghentikan kemajuan kaum muslimin, yang telah datang menyerang Afghanistan (yang pada waktu itu seorang Hindu / Buddha bangsa). Ada legenda bahwa Bappa Rawal (Kalbhoj) melangkah lebih jauh menaklukkan Iran dan Irak sebelum pensiun sebagai pertapa.
Pada 1500-an awal beberapa keturunan Bappa Rawal melangkah lebih jauh ke timur, dan menaklukkan sebuah negara kecil yaitu Nepal. Mereka namakan Gorkha untuk menghormati dari pelindung mereka. Pada tahun 1769, melalui kepemimpinan Sri Panch (5) Dhiraj Prithvi Narayan Maharaj Shahdev (1769-1775), yang disebut dinasti Gorkha telah mengambil alih wilayah Nepal modern. Mereka membuat Hindu sebagai agama negara, meskipun dengan prajurit Rajput yang berbeda dari pengaruh Gorkhanath.
Semasa zaman kolonial sewaktu terjadi Perang di Nepal, Inggris begitu terkesan atas kegigihan dari pasukan Gurkha kemudian merekrut mereka bekerja untuk East India Company di India dan British Army.
Gurkha terkenal dengan kemampuan berperangnya yang alamiah, agresif di medan pertempuran, tidak takut mati, loyalitas yang tinggi, tahan dalam berbagai medan, fisik yang kuat dan pekerja keras. Sehingga Gurkha begitu disegani oleh kawan, ditakuti oleh lawan.
Semula mereka menjadi tentara bayaran (mercenaries) akhirnya masuk dalam jajaran British Army yang digaji layaknya tentara Inggris sendiri atau legiun asing pada umumnya. Mereka mempunyai unit sendiri dengan nama Brigade of Gurkha sebagai salah satu bagian dari jajaran top Angkatan Bersenjata Inggris. Dibentuk sejak tahun 1815, Pasukan Gurkha telah terlibat dalam berbagai medan pertempuran bersama Inggris.
Tentara Gurkha (1896). Sosok pusat memakai seragam hijau tua dikenakan oleh semua Gurkha di layanan Inggris, dengan perbedaan resimen tertentu
Ketika berkecamuk PD I sebanyak 100.000 prajurit Gurkha masuk dalam Brigade Gurkha. Mereka ikut bertempur di medan perang Perancis, Mesopotamia, Persia, Mesir, Gallipoli, Palestina dan Salonika. Mereka mendapatkan 2 penghargaan bergengsi Victoria Crosses.
Pada PD II sebanyak 112.000 tentara Gurkha bersama Pasukan aliansi Commonwealth bahu membahu dalam perang di Suriah, Afrika Utara, Italia dan Yunani sampai Malaysia dan Singapura mereka mendapat 10 Victoria Crosses.
Seiring dengan pengalaman tempurnya yang mengunung, Gurkha menjelma menjadi kekuatan yang mengerikan, bahkan melebihi pasukan elit sekalipun. Paling tidak oleh tentara Argentina.
Semasa berkecamuk perang Malvinas (Falkland War, 1982), dalam suatu front pertempuran, Inggris mempropagandakan kepada pihak militer Argentina akan menyertakan 1 batalyon Gurkha-nya. Mendengar itu tentara Argentina lari tunggang langgang meninggalkan pos-pos mereka.
Sewaktu PD II di front pertempuran Tunisia (Afrika Utara), pasukan Gurkha sudah kehabisan amunisi mereka membuang senapan2, berlarian naik ke atas tank2 Jerman di tengah2 hujan peluru dan menggorok tentara Jerman dengan senjata tradisional mereka, khukri.
Khukri adalah sejenis pisau yang berbentuk unik sedikit melengkung mengarah ke depan. Didisain khusus sedemikian rupa, sehingga dapat menebas leher dengan sekali babatan bersih.
Ada sedikit cerita mengenai khukri, sekali khukri dihunus dari sarangnya pantang tidak meminum darah. Itulah sebabnya tentara Gurkha ketika sehabis mengasah/membersihkan khukri selalu mengiris jari tangannya.
Khukri |
Saat ini bukan hanya Inggris yang merekrut Gurkha dalam jajaran pasukannya, Singapura, India, Malaysia, Brunei, Hongkong (sebelum penyerahan ke RRC) tercatat memakai Gurkha dalam kesatuan AB mereka.
Bahkan di Brunei, Gurkha dipakai sebagai Special Force Penjaga Sultan Brunei.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat India, Marsekal Lapangan Sam Manekshaw pernah terkenal berkata tentang Gurkha:
"If a man says he is not afraid of dying, he is either lying or is a Gurkha"
"Jika seorang pria mengatakan ia tidak takut mati, dia adalah salah berbohong atau adalah Gurkha"
Sumber : en.wikipedia.org/wiki/Gurkha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar