Awan Gempa sampai saat ini masih menjadi perdebatan yang sangat sengit. Tetapi alangkah lebih baiknya untuk terus mengamati fenomena-fenomena tersebut dan mengumpulkan sebanyak mungkin sehingga fenomenanya bisa dijelaskan secara ilmiah, memang hal tersebut perlu waktu tetapi ilmu pengetahun memang memerlukan waktu.
Lain halnya menurut Dr. Samoko Saroso, peneliti geomagnetik dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), awan gempa terbentuk karena ada gesekan di sumber gempa atau episentrum. Gesekan itu membuat retakan di dalam bumi dan menimbulkan panas yang menyebabkan air tanah menguap. Karena temperatus dan tekanan sangat tinggi, uap air keluar melalui celah-celah retakan ke angkasa. pada ketinggian tertentu uair itu bertemu dengan uap dingin sehingga membentuk awan khusus.
Berikut merupakan kemungkinan-kemungkinan yang masih harus diteliti lebih lanjut tentang awan gempa.
- China muncul awan gempa pada 25 Oktober tahun 1622 terjadi gempa besar berkekuatan 7 SR di Guyuan, Provinsi Ningxia, China barat.
- Pada 1978, yaitu sehari sebelum gempa Kanto di Jepang, Walikota Kyoto Kagida
melihat awan aneh yang kemudian disebut awan Kagida dan dia
memperkirakan sumber gempa di titik paling tengah awan gempa, tetapi
setelah beberapa tahun (1985) dia menduga sumber gempa berada di titik awal mula terjadinya pembentukan awan. - 17 Januari 1994 muncul awan seperti asap roket di sekitar Northride, Amerika Serikat (AS). Sehari kemudian terjadi gempa.
- 13 Februari 1994 muncul awan berbentuk gelombang di Northride, AS, dan 20 Maret 1994 terjadi gempa besar.
- 31 Agustus 1994 awan berbentuk bulu ayam di Northern, California, AS.
Sehari kemudian, yakni pada 1 September 1994 terjadi gempa di daerah
setempat. - Awan gempa di Kobe Jepang 17Januari 1995, yang kemudian terjadi gempa bumi dahsyat.
- Awan seperti sinar terjadi di kawasan Joshua Tree, AS pada 22 Juli 1996, dan 23 hari kemudian terjadi gempa.
- 20 Desember 2003 di langit sekitar Bam, Iran, muncul awan memanjang, empat hari kemudian terjadi gempa berkekuatan 6,8 SR.
- 12
Juli 2006 sebagian masyarakat di Yogyakarta melihat awan putih memanjang di langit di atas kota. Lima hari kemudian Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, diguncang gempa dan tsunami. Banyak korban manusia akibat bencana itu. - Tiga hari sebelum gempa besar mengguncang wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Kabupaten Klaten (Jawa Tengah) 27 Mei 2006, masyarakat sekitarnya melihat gejala alam yang aneh berupa awan yang berbentuk aneh.
Umumnya, awan-awan aneh tersebut selalu muncul sebelum terjadi gempa berkekuatan di atas 5,5 SR dengan rentang waktu 1-100 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar