Rabu, 07 April 2010

Menyingkap rahasia Surat Al-Anbiya ayat 69

Segala sesuatu di alam semesta itu adalah berpasang-pasangan, itulah Sunatulloh yang Allah tetapkan. ada siang ada malam, ada baik ada buruk, ada positif ada negatif, ada besar ada kecil, ada laki-laki ada perempuan. dan diantara kedua pasangan ada nilai tengahnya, itu adalah nilai keseimbangan dari dua pasangan itu.
siang malam antara keduanya ada magrib dan subuh, baik buruk ditengahnya ada sedang-sedang saja, ada positif negatif ditengahnya ada nilai nol, ada laki2 ada perempuan ditengahnya anda tahu sendiri.

begitu juga dengan sistem energi tubuh kita, ada energi panas dan ada pula energi dingin. Dan posisi keseimbangan ditengahnya di istilahkan dengan hangat. itulah posisi kesimbangan suhu tubuh manusia secara normal. Energi panas dan potensinya sudah dibahas pada kesempatan sebelumnya. kedua energi ini secara tersirat dijelaskan dalam Al-qur'an.
Mungkin anda tidak asing dengan riwayat atau kisah nabi Ibarahimn yaitu mujijatnya tidak terbakar oleh api.

Surah al-Anbiya, ayat 69 : “Hai api! Hendaklah dingin dan selamatkan Ibrahim!

Menurut pemahaman penulis maksud dari ayat diatas adalah bahwa Allah tidak merubah sifat api itu menjadi dingin karena bila Allah merubah sifatnya tentulah kayu tidak bisa terbakar, karena secara sunatulloh, ya sifat api itu yaitu panas. lalu maksud ayat diatas seperti apa?

Inilah yang menggelitik pikiran penulis, karena untuk proses bisa menjadi api itu karena ada beberapa subtansi yaitu Bahan bakar(materi), energi panas dan oksigen. Bentuk cahaya api itulah adalah hasil reaksi ketiga subtansi itu, tidak ada salah satu subtansi itu saja, api tidak akan terbentuk atau terjadi. Yang jadi pertanyaan adalah SESEUATU yang menyebabkab nabi ibrahim TIDAK TERBAKAR, dan sesuatu itu apa?. ini lah yang harus dikaji secara dalam!!

Seperti dijelaskan segala sesuatu itu berpasang2 pasangan termasuk sistem tubuh kita, dalam tubuh kita ada energi dingin ada juga energi panas. kondisi keseimbangan kedua ini adalah suhu normal tubuh kita. Keberadaan energi dalam keadaan normal dapat di buktikan apabila kita terserang virus atau kuman, dalam hal ini disebut dengan istilah panas dingin(demam). Kondisi ini adalah bagaimana sistem energi tubuh kita mengacak suhu tubuh dengan kadang panas atau kadang dingin, dengan kondisi fluktuasi energi ini virus atau kuman tidak bisa hidup. Itu salah satu sistem tubuh kita untuk pertahanan terhadap penyakit, sebab dalam kondisi ekstrim kuman tidak bisa hidup.

Nah dalam kasus Nabi Ibrahim ini, karena setiap tubuh manusia memiliki potensi energi dingin maka dalam tubuh beliau mengeluarkan energi dingin yang sangat besar untuk melawan energi panas dalam hasil pembakaran api, sehingga membentuk shield atau perisai energi dingin, apabila materi bergesekan dengan energi yang kalah pasti materi, dan gesekan ini menimbulkan panas atau cahaya berwarna merah. tetapi apabila materi(badan Nabi Ibrahim) dilapisi energi dingin melawan energi panas maka energi yang paling kuatlah yang menang, atau minimal kwantitas atau besarannya sama terjadi keseimbangan. malah dalam riwayat diceritakan bahwa Nabi Ibrahim menggigil di tengah kobaran api. gesekan energi dengan energi yang berlawanan biasanya memunculkan cahaya putih.

Dalam hal ini energi tubuh yang keluar dari tubuh nabi ibrahim membentuk shileld energi dingin untuk melindungi pengaruh panasnya api. ini dalam kalangan persilatan dengan istilah hawa dingin. karena ternyata energi ini bisa dilatih. sama seperti hawa panas tubuh disebut juga dengan energi postif atau energi dingin(negatif). kedua energi ini dalam tubuh terasa seperti getaran hawa panas atau dingin tergantung bagaiman kita melatihnya. kalau istilah dalam persilatan tiongkok dengan istilah pukulan Inti ES. masing cara melatih ini adalah berbeda,tapi untuk melatih kedua energi perlu latihan yang tekun, karena dua hawa yang berlawanan memlukan perhatian khusus dan cara berlatih yang berbeda.

5 komentar:

  1. Subhanallah.......Penjelasan yang sangat ilmiah.....

    BalasHapus
  2. bagus penjelasan nya.. semua orang boleh berpendapat... tetapi sekali lagi yang perlu di ingat yang tertulis di al quran..... Surah al-Anbiya, ayat 69 : “Hai api! Hendaklah dingin dan selamatkan Ibrahim!........

    api adalah mahluk / zat ciptaan allah.. hanya tunduk dan patuh kepada pencipta nya..

    Pencipta nya meminta api hendaklah dingin dan selamatkan ibrahim..

    BUKAN SEPERTI INI.... "energi dingin ibrahim kluar lah dengan sangat bnyak.. agar ibrahim kedinginan "

    saya kira konteks nya jelas berbeda...

    sekali lagi bunyi nya itu.. "api"

    inilah adalah mukjizat yang tidak bisa di analogikan.... atau dipikirkan oleh mahluk... karena inu mukjizat yang diberikan oleh tuhan..

    mana bisa tongkat nabi musa berubah jadi ular karena keseimbangan antara zat kayu dan ular anaconda

    BalasHapus
  3. Betul juga buya, logis

    BalasHapus