Kamis, 12 Agustus 2010

Tips Meredam Amarah


Marah dan emosi adalah tabiat manusia. Kita tidak dilarang marah, namun diperintahkan untuk
mengendalikannya agar tidak sampai menimbulkan efek negatif.
Dalam riwayat Abu Said al-Khudri Rasulullah s.a.w. bersabda "Sebaik- baik orang adalah yang tidak mudah marah dan cepat meridlai, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang cepat marah dan lambat meridlai" (H.R. Ahmad).
Dalam riwayat Abu Hurairah dikatakan "Orang yang kuat tidaklah yang kuat dalam bergulat, namun mereka yang bisa mengendalikan dirinya ketika marah" (H.R. Malik). Menahan marah bukan pekerjaan gampang, sangat sulit untuk melakukannya. Ketika ada orang bikin gara-gara yang memancing emosi kita, barangkali darah kita langsung naik ke ubun-ubun, tangan sudah gemetar mau memukul, sumpah serapah sudah berada di ujung lidah tinggal menumpahkan saja, tapi jika saat itu kita mampu menahannya, maka bersyukurlah, karena kita termasuk
orang yang kuat.

Cara-cara meredam atau mengendalikan kemarahan :

1. Membaca Ta'awwudz. Rasulullah bersabda " Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu "a'uzubillahi min asyaithaanir rajiim". " Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk" (HR Bukhari Muslim).
2. Berwudlu. Rasulullah bersabda "Kemarahan itu dari syetan, sedangkan syetan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudlulah" (HR Abu Dawud).
3. Duduk. Dalam sebuah hadist dikatakan " kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga bertidurlah" (H.R Abu Dawud).
4. Diam. Dalam sebuah hadist dikatakan " Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulitmasalah, kalau kalian marah maka diamlah" (HR, Ahmad).
5. Bersujud, artinya shalat sunnah minimal dua rakaat. Dalam sebuah hadist dikatakan " Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah dilehernya? maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud)" (HR. Tirmidzi).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar