Rabu, 11 Agustus 2010

Latihan Khusus Padepokan Hikmatul Iman

Padepokan Hikmatul Iman

Latihan di padepokan adalah sebuah program yang disediakan beserta fasilitas dan kebutuhan anggota yang sungguh-sungguh dan benar-benar ingin mendalami keilmuan dan latihan LSBD Hikmatul Iman.

Anggota akan berada dalam kondisi dan lingkungan yang baru, dimana perubahan kondisi itu dapat digolongkan sebagai kondisi perubahan lingkungan ekstrem. Di mana anggota akan tinggal dengan fasilitas minim, bersama kelompok/timnya (yang terdiri dari orang-orang/individu-individu yang baru dikenalnya), berada dalam aturan dan disiplin ketat, jam dan rutinitas aktivitas yang baru, padat dan ketat. Terisolasi dari fasilitas dunia luar/modern, komunikasi yang terbatasi dengan dunia di luar padepokan.

Tingkat stress dan kejenuhan, kebosanan bahkan intrik dan keputus-asaan akan sangat tinggi dengan kondisi tersebut, dan hanya mereka yang berniat tulus, teguh untuk konsisten dengan komitmen, paham dan sadar akan situasi, kondisi serta efek dan dampaknya yang akan sanggup melalui masa satu tahun latihan dengan hasil yang positif.

Kesalahan pertama dan berakibat fatal dari anggota adalah mereka selalu membayangkan tentang kondisi latihan, kondisi padepokan, suasananya, pencapaian yang akan mereka dapatkan dan lain sebagainya tentang latihan khusus padepokan serta setelah masa latihan itu selesai sebelum mereka menjalaninya. Membayangkan melakukan semua kegiatan fisik yang sangat berat selama 6 jam tentulah mudah, membayangkan berdiam pada satu posisi berusaha fokus pada hawa di satu titik selama 6 jam tentu saja mudah. Hal yang mereka lalaikan adalah bayangan dan kondisi nyata adalah dua hal yang sangat bertolak-belakang. Mereka akan mendapatkan kekecewaan, merasa menyesal, lalu tertekan, kemudian frustasi dan putus-asa. Bagi mereka yang kemudian berhasil menguasai kembali dirinya setelah mengalami frustasi dan keputus-asaan, mereka akan berhasil mengikuti masa latihan selanjutnya dan mendapatkan kebaikan bagi diri mereka, sedang bagi mereka yang tidak, setelah frustasi/putus-asa itu mereka akan menjadi nekat atau stress berat (rusak berat mental dan pikirannya).

Pemikiran salah lainnya, anggota cenderung beranggapan bahwa tenaga dalam adalah tentang penguasaan hawa panas semata. Padahal penguasaan tenaga dalam, pemanfaatan serta aplikasinya adalah tentang kontrol dan pengendalian diri, tentang iman dan takwa.

Pemahaman salah selanjutnya adalah konsep pemahaman skeptis tentang apa itu iman dan apa itu takwa, terutama dalam konteks peningkatan kualitas dan kemampuan diri/tubuh.

Yang lebih salah lagi, beberapa dari mereka bahkan mengharapkan bahwa kemampuan dan kelebihan itu akan mereka dapatkan dengan sendirinya asalkan mereka mengikuti saja dan bertahan selama satu tahun, bahkan yang terburuk dari harapan mereka adalah mereka akan mendapatkannya secara instant baik itu disebabkan karena karomah, atau kejadian kebetulan ataupun transfer dari Guru Utama.

Ada lagi pemikiran salah yang berkembang ketika berada dalam masa latihan, hal ini dikarenakan adanya sistem Tim yang diberlakukan selama masa latsus. Padahal sistem tim ini adalah untuk menjalani disiplin yang berakibat pada penerapan konsekuensi dan reward secara tim. Anggota cenderung berfikir, apabila salah seorang dari anggota tim berhasil mencapai pencapaian tertentu, maka dirinya pun akan ‘terkondisikan’ untuk mencapai hal yang sama, baik itu karena sengaja maupun tidak sengaja. Kelalaian berfikir anggota dalam hal ini adalah, mereka sungguh melupakan bahwa pencapaian dalam hal apapun adalah individual, pencapaian itu adalah dampak langsung/tidak langsung dari konsistensi dan kesinambungan niat-do’a-ikhtiar kemudian keselarasan/sinergitas semesta.

Namun, pemahaman tersebut cenderung disalah-artikan kembali dengan berfikir bahwa, jika pada akhirnya pencapaian hasil itu tergantung pada individunya, maka pilihan prioritasnya adalah selalu untuk kebaikan dan tujuan pencapaiannya dirinya sendiri dengan mengesampingkan lingkungannya. Padahal setiap individu tidaklah akan mendapatkan apa yang diusahakannya tanpa dukungan dan restu dari lingkungannya.

Latsus padepokan adalah fasilitas dan kesempatan yang disediakan oleh perguruan untuk memaksimalkan latihan dan hasilnya. Terjadi kesalah-pahaman tentang hal ini, bahwa setiap anggota yang mengikutinya adalah otomatis menjadi anggota ‘istimewa’ dari perguruan Hikmatul Iman. Padahal mereka hanya akan menjadi istimewa apabila mereka memang telah menjadi ‘istimewa’. Artinya, ke-’istimewaan’ tersebut baru akan mereka dapatkan bila mereka mencapai hasil yang diharapkan/ditargetkan setelah melalui masa latihannya tersebut. Jadi, latsus padepokan adalah kesempatan, sarana dan fasilitas yang disediakan perguruan untuk setiap anggota memaksimalkan peluangnya menjadi ‘istimewa’.

Anggota cenderung bahkan selalu dapat mengingat, memahami pengertian dari kalimat-kalimat pemahaman yang diberikan selama masa latsus tetapi tidak pernah meresap dalam dirinya atau mencoba menerapkannya. Anggota cenderung tetap saja melakukannya apa yang mudah dan nyaman baginya dengan alasan pembenaran yang dibuatnya.

Kesalahan berikutnya yang berakibat kegagalan pencapaian adalah, peserta latsus kemudian membiarkan dirinya atau berfikir bahwa dengan hanya mengikuti seluruh materi yang diberikan, mengikuti rutinitas selama latsus seperti karyawan yang telah terprogram oleh aktivitas pekerjaannya maka hasil yang diharapkan akan dicapainya. Tanpa semangat dan antusias sehingga tidak pernah terlihat usaha untuk memahami apa yang sedang dilakukan, memahami proses pencapaiannya dan sebagainya.

Bukan beban fisik yang akan lebih menjadi faktor gagalnya seorang peserta/murid dalam latsus, melainkan mental. Kegagalan dalam mengendalikan pikiran dan menguasai ego, ketidakmampuan memahami latihan dan tujuannya, kekalahan terhadap kondisi. Pemahaman, penguasaan dan pengendalian diri adalah kunci sukses latihan dalam jangka panjang, sementara konsistensi dan komitmen adalah kunci untuk melaluinya hari demi hari.

Latihan di padepokan adalah sebuah program yang disediakan beserta fasilitas dan kebutuhan anggota yang sungguh-sungguh dan benar-benar ingin mendalami keilmuan dan latihan LSBD Hikmatul Iman.

PERSYARATAN ANGGOTA LATIHAN KHUSUS PADEPOKAN HIKMATUL IMAN
1. Anggota Hikmatul Iman Indonesia (Pria),
2. Diketahui dan mendapat restu dari cabang/rantingnya masing-masing. Atau, diketahui dan mendapat restu serta tanda-tangan persetujuan orang-tua/istri/pihak keluarga.
3. Tidak terikat beban; tanggung-jawab sebagai kepala keluarga, hutang, dan lainnya,
4. Berniat dan bersedia mengikuti program latihan dengan segala peraturan dan konsekuensinya tanpa terkecuali,
5. Mengikuti dan lulus tahap seleksi. (seleksi I diadakan oleh ranting/cabang masing-masing untuk mendapatkan ijin/rekomendasi ranting/cabangnya, seleksi II di padepokan.

Penjelasan Persyaratan:
1. A). Telah menjadi anggota Hikmatul Iman Indonesia di ranting atau cabang manapun secara resmi dan telah lulus ujian kenaikan tingkat dasar IV, atau
B). Telah berlatih dan atau mengikuti pelatihan Hikmatul Iman sekurang-kurangnya dua tahun.

2. Tidak sedang terikat dengan semua poin berikut:
• Kewajiban sebagai kepala rumah-tangga, baik sebagai suami, anak lelaki yang menjadi tumpuan ekonomi keluarga atau pengambil keputusan dalam keluarga ;
• Tidak terikat hutang atau kewajiban terhadap Negara, Swasta atau institusi apapun. Baik itu hutang-piutang, pengabdian (masa bakti), tahanan bersyarat, penjara, hukum adat, pendidikan, dan lainnya;
• Tidak sedang menjalin hubungan yang mengikat dengan wanita. Bagi anggota yang telah berkeluarga (memiliki istri dan anak) dapat mengikuti latsus apabila telah mendapat ijin dan restu serta tanda-tangan surat ijin dari istri dan keluarganya setelah menetapkan/memberikan jaminan penghidupan bagi keluarganya selama minimal satu tahun.

3. Berniat dan berkeinginan sungguh-sungguh untuk berlatih di padepokan selama satu tahun penuh untuk meningkatkan kemampuan diri, mendalami keilmuan dan pemahaman Hikmatul Iman. Tidak akan dan tidak boleh berhenti atau merubah niatnya semenjak hari pertama memasuki masa pelatihan di padepokan. Memahami dan tidak keberatan dengan kondisi isolasif selama program latihan, tertutup dari informasi dan sosialisasi dengan keluaga, kerabat dan teman selama satu tahun. Memahami bahwa kondisi latihan akan sangat berat dan tetap besedia untuk mengikuti seluruhnya dengan segenap kesadaran, tanggung-jawab dan kesungguhan.

4. Mengikuti dan lulus tahap seleksi I (wajib dipenuhi seluruhnya):

- Marathon tanpa henti selama dua jam.
- Sungsang (handstand) tanpa turun selama 3 menit.
- Nafas perut dalam posisi duduk sila selama dua jam tanpa beringsut.

Seleksi materi pilihan (spesialisasi), seleksi tahap II untuk yang lulus tahap pertama, pilih salah satu :

- Mematahkan batu cadas/kali setebal 2cm, berbentuk persegi panjang dengan ukuran 40cm x 25cm dengan ganjal pada pukulan pertama, tehnik pemukulan bisa dengan telapak tangan, punggung tangan, pisau tangan atau kepalan tangan.
- Menebak dengan tepat 3 dari 10 kartu remi yang diletakkan terbalik dengan mata tertutup sebanyak 3 putaran berturut-turut.
- Menguasai jurus putra, putri, bumi, toya, arnis, tendangan bayangan, jurus bayangan, jurus dasar bumi, jurus-jurus halus, angin 1 sampai angin 12, jurus-jurus air dan penyeimbangnya dengan gerakan luwes dan mantap.

CATATAN :
• Berdasarkan syarat no.2 di atas, di sini ranting/cabang terlibat secara langsung tentang anggotanya yang berminat untuk mengikuti pendalaman keilmuan HI melalui program latihan khusus Padepokan Pusat.
• Seleksi pertama akan di atur oleh ranting/cabang anggota tsb. Lebih jelasnya, sebelum merekomendasikan/mengijinkan anggotanya, ranting/cabang terlebih dahulu memastikan apakah anggotanya telah memenuhi semua persyaratan tsb. Persyaratan Latsus digunakan sebagai pedoman seleksi di ranting/cabang.
• Seleksi di padepokan akan diadakan selambat-lambatnya 3 bulan semenjak pengumuman penerimaan ini dipublikasikan. Yang berarti ada waktu +/- 3 bulan bagi setiap anggotanya untuk mempersiapkan diri.
• PENERIMAAN LATSUS II HANYA UNTUK 6 ORANG YANG AKAN DIBAGI KE DALAM 2 GRUP, SETIAP GRUP TERDIRI DARI 3 ORANG.
• Seluruh biaya yang timbul dalam rangka mengikuti seleksi tahap II di Padepokan Hikmatul Iman (bagi yang lulus tahap I) merupakan beban calon peserta pelatihan.
• Seluruh ranting/cabang yang akan meloloskan anggotanya untuk mengikuti pelatihan di Padepokan Hikmatul Iman harus menunjuk salah seorang anggotanya sebagai Penanggung Jawab yang akan bertanggung jawab dalam hal menyeleksi anggota melalui seleksi tahap I dan memberikan rekomendasikan bagi yang sudah lulus seleksi tahap I.
• Seluruh Penanggung Jawab harus mendaftarkan namanya beserta data-data yang lengkap kepada Pengurus Dewan Pelatih melalui Group Dewan Pelatih di Facebook, dengan cara mengirimkan message.
• Ikuti terus informasi terbaru tentang ”gambaran Kondisi yang terjadi pada Latihan Khusus Padepokan selama satu tahun” yang akan disebarkan melalui Group Dewan Pelatih di Facebook, sehubungan dengan penerimaan peserta Latihan Khusus di Padepokan Hikmatul Iman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar